Minggu, 24 Juli 2011
kau sedang bingung, hatiku? Antara meluapkan kemarahan atau menyimpannya? Jika meluapkan kau tak terkendali, jika menyimpan kau akan tersakiti, dan menjadi penyakit yg susah diobati..
Tapi tenanglah! Kau tak perlu meluapkan kemarahanmu, cukup simpan saja. Dan agar tak menjadi penyakit, maka perdalam ilmumu dan banyaklah berlatih serta mintalah pertolongan pada Allah
Tapi tenanglah! Kau tak perlu meluapkan kemarahanmu, cukup simpan saja. Dan agar tak menjadi penyakit, maka perdalam ilmumu dan banyaklah berlatih serta mintalah pertolongan pada Allah
jujur Baba, jujur Ummi, aku tidak spt saudara2ku. Mereka supel, ramai dan ramah. Aku cenderung cuek. Aku tak peduli pada sekitarku. Aku tak bisa bertanya dan menjawab banyak. Hanya menjawab sekenanya dan singkat. Dan tak pernah bertanya ttg mereka. Apakah aku harus berubah spt keinginan mereka? Tapi aku tak bisa jadi orang lain..
Jumat, 22 Juli 2011
seringkali saat mencintai Allah cinta itu tercampur dg cinta pada makhlukNya. Tapi tidak jarang jika sudah cinta pada makhlukNya lalu melupakan cinta pada Allah, dan akhirnya melanggar aturan-aturan yg ditentukan olehNya..
Ahh.. Semoga saja jika cintaku padaMu telah tercampur dg cinta makhlukMu, maka cinta padaMulah yg tetap terbesar, yg takkan terkalahkan
Ahh.. Semoga saja jika cintaku padaMu telah tercampur dg cinta makhlukMu, maka cinta padaMulah yg tetap terbesar, yg takkan terkalahkan
Harry Potter dan Susana
saya: ntar malam ayo liat harry potter yo
temen-2: ayooo
mbak Qy: kok berani toh liat film malam-2? dulu aku pasti nggak berani
saya: emang dulu liat apa?
mbak Qy: SUSANA...
--"
temen-2: ayooo
mbak Qy: kok berani toh liat film malam-2? dulu aku pasti nggak berani
saya: emang dulu liat apa?
mbak Qy: SUSANA...
--"
Jumat, 15 Juli 2011
Kau Tahu Apa itu Cinta, Cinta?
Cinta..
Kau tahu apa itu cinta, Cinta?
Cinta adalah ni'mah
Cinta adalah berkah
Cinta adalah anugerah
Jika cinta itu kau rasakan untuk sang Pemberi cinta..
Jika cinta itu kau murnikan pada sang Pencipta cinta..
Jika cinta itu kau gunakan dalam mencintai dan mengikuti sang Pemilik cinta..
Tapi,
Tak jarang sekali cinta itu menjadi petaka
Cinta itu menjadi nista
Cinta itu menjadi siksa
Jika cinta itu hanya kau rasakan untuk makhlukNya
Jika cinta itu membuatmu jauh dariNya
Jika cinta itu membuatmu melanggar aturan yang Ia tentukan untuknya..
Jadi, sekarang kau tahu apa itu cinta, Cinta?
Pilihlah cintamu
Dan jadikan cintamu menjadi ni'mah, berkah serta anugerah..
Kau tahu apa itu cinta, Cinta?
Cinta adalah ni'mah
Cinta adalah berkah
Cinta adalah anugerah
Jika cinta itu kau rasakan untuk sang Pemberi cinta..
Jika cinta itu kau murnikan pada sang Pencipta cinta..
Jika cinta itu kau gunakan dalam mencintai dan mengikuti sang Pemilik cinta..
Tapi,
Tak jarang sekali cinta itu menjadi petaka
Cinta itu menjadi nista
Cinta itu menjadi siksa
Jika cinta itu hanya kau rasakan untuk makhlukNya
Jika cinta itu membuatmu jauh dariNya
Jika cinta itu membuatmu melanggar aturan yang Ia tentukan untuknya..
Jadi, sekarang kau tahu apa itu cinta, Cinta?
Pilihlah cintamu
Dan jadikan cintamu menjadi ni'mah, berkah serta anugerah..
Kamis, 14 Juli 2011
Rabu, 06 Juli 2011
Orang yang Mencintaimu
seorang bijak ditanya: bagaimana kau mengenali orang yang mencintaimu?
Ia menjawab: orang yang menanggung kesedihanku..
yang bertanya tentang keadaanku..
yang tidak bosan bersamaku..
yang memaafkan kesalahanku..
dan mengingatkanku pada Tuhanku..
Dorang yang mencintaiku..
Ia menjawab: orang yang menanggung kesedihanku..
yang bertanya tentang keadaanku..
yang tidak bosan bersamaku..
yang memaafkan kesalahanku..
dan mengingatkanku pada Tuhanku..
Dorang yang mencintaiku..
Untuk hatimu:
Bila ia haus, maka jangan beri ia minum selain dengan Alqur'an
Dan bila ia resah maka jangan disibukkan kecuali dengan mengingat Arrahman ♥
Dan bila ia resah maka jangan disibukkan kecuali dengan mengingat Arrahman ♥
Saya Bangga Menjadi Wanita Islam!
Selasa, 5 juli 2011. 20:30
Seperti biasanya, setiap hari selasa kegiatan di pondok adalah mengaji kitab al-Bukhari.
Yang mengajar tentu saja Baba sendiri. Baba bersama santri putra dan orang-orang kampung berada di masjid, sedangkan kami santri putri berada di rumah. Pengajian pun dimasukkan speaker agar kami yang di rumah mendengarnya dengan jelas
Kami sampai pada Kitabul istiqrodh wa ada-id duyun, Bab "ma yunha an idho'atil mal" hadits nomor 2408.
Yang artinya adalah: sesungguhnya Allah mengharamkan pada kalian menyakiti hati Ibu, memendam anak perempuan hidup-hidupan, mau menerima dan tidak mau memberi. Dan Allah membenci omong kosong, banyak meminta dan menyia-nyiakan harta.
Di situ, Baba juga menjelaskan tentang Islam yang mengangkat tinggi-tinggi derajat seorang wanita -yang mana sebenarnya bab itu membicarakan tentang larangan menyia-nyiakan harta-
Kurang lebih, Baba menerangkan:
"pada zaman jahiliyah, mereka orang-orang kafir mengubur anak perempuannya secara hidup-hidup, karena mereka menganggap bahwa anak perempuan adalah aib. Tetapi Rasulullah datang dengan membawa Islam, dan Islam mengangkat tinggi derajat seorang wanita, buktinya adalah Rasulullah menggendong cucunya yang bernama Umamah ketika beliau shalat. Disana Rasulullah menunjukkan kepada kita, betapa Islam menjunjung tinggi harkat dan martabat seorang wanita. Karena itu, islam tidak mewajibkan wanita untuk bekerja. Seorang gadis, ketika ia sudah baligh sekalipun, biaya hidupnya tetap ditanggung oleh Bapaknya. Kalau anak laki-laki, jika dia sudah baligh maka Bapaknya sudah tidak ada kewajiban membiayainya. Dan ketika gadis itu menikah, maka tanggung jawab menafkahi beralih kepada suaminya. Dari sini maka, pendidikan wanita dalam Islam harus bisa membuatnya menjadi Bintan mukarromah, zaujatan sholihah, umman murobbiyah, dan jaddatan mu'addzomah.."
Saya tertegun, saya terperangah, saya sangat takjub!
Selama ini saya hanya mengerti sedikit tentang Islam yang menjunjung tinggi harkat dan martabat seorang wanita. Dan malam ini, saya mengerti penjelasannya dengan lebih detail.
Singkat, keterangan Baba memang singkat tetapi sangat padat.
Seketika itu juga semangat saya meluap-luap. Saya adalah wanita, dan saya Islam, karena itu saya harus bisa membuktikan bahwa Islam sangat menjunjung tinggi derajat wanita
Caranya?
Tentu saja sangat banyak!
Diantaranya, saya harus bisa mendalami ilmu agama saya, memahaminya dengan baik, mengamalkan didikan-didikan Islam untuk wanita.. Dan yang pasti, saya harus selalu bisa menjaga dan harga diri:
Agar saya benar-benar menjadi salah satu dari wanita yang begitu dimuliakan oleh Islam. Agar saya mendapat keridhaannNya sebagai wanita Islam
Terimakasih Allah, Kau jadikan aku sebagai wanita Islam, yang tak kan tertindas untuk selama-lamanya..
Wabillahittaufiq :))
Seperti biasanya, setiap hari selasa kegiatan di pondok adalah mengaji kitab al-Bukhari.
Yang mengajar tentu saja Baba sendiri. Baba bersama santri putra dan orang-orang kampung berada di masjid, sedangkan kami santri putri berada di rumah. Pengajian pun dimasukkan speaker agar kami yang di rumah mendengarnya dengan jelas
Kami sampai pada Kitabul istiqrodh wa ada-id duyun, Bab "ma yunha an idho'atil mal" hadits nomor 2408.
Yang artinya adalah: sesungguhnya Allah mengharamkan pada kalian menyakiti hati Ibu, memendam anak perempuan hidup-hidupan, mau menerima dan tidak mau memberi. Dan Allah membenci omong kosong, banyak meminta dan menyia-nyiakan harta.
Di situ, Baba juga menjelaskan tentang Islam yang mengangkat tinggi-tinggi derajat seorang wanita -yang mana sebenarnya bab itu membicarakan tentang larangan menyia-nyiakan harta-
Kurang lebih, Baba menerangkan:
"pada zaman jahiliyah, mereka orang-orang kafir mengubur anak perempuannya secara hidup-hidup, karena mereka menganggap bahwa anak perempuan adalah aib. Tetapi Rasulullah datang dengan membawa Islam, dan Islam mengangkat tinggi derajat seorang wanita, buktinya adalah Rasulullah menggendong cucunya yang bernama Umamah ketika beliau shalat. Disana Rasulullah menunjukkan kepada kita, betapa Islam menjunjung tinggi harkat dan martabat seorang wanita. Karena itu, islam tidak mewajibkan wanita untuk bekerja. Seorang gadis, ketika ia sudah baligh sekalipun, biaya hidupnya tetap ditanggung oleh Bapaknya. Kalau anak laki-laki, jika dia sudah baligh maka Bapaknya sudah tidak ada kewajiban membiayainya. Dan ketika gadis itu menikah, maka tanggung jawab menafkahi beralih kepada suaminya. Dari sini maka, pendidikan wanita dalam Islam harus bisa membuatnya menjadi Bintan mukarromah, zaujatan sholihah, umman murobbiyah, dan jaddatan mu'addzomah.."
Saya tertegun, saya terperangah, saya sangat takjub!
Selama ini saya hanya mengerti sedikit tentang Islam yang menjunjung tinggi harkat dan martabat seorang wanita. Dan malam ini, saya mengerti penjelasannya dengan lebih detail.
Singkat, keterangan Baba memang singkat tetapi sangat padat.
Seketika itu juga semangat saya meluap-luap. Saya adalah wanita, dan saya Islam, karena itu saya harus bisa membuktikan bahwa Islam sangat menjunjung tinggi derajat wanita
Caranya?
Tentu saja sangat banyak!
Diantaranya, saya harus bisa mendalami ilmu agama saya, memahaminya dengan baik, mengamalkan didikan-didikan Islam untuk wanita.. Dan yang pasti, saya harus selalu bisa menjaga dan harga diri:
Agar saya benar-benar menjadi salah satu dari wanita yang begitu dimuliakan oleh Islam. Agar saya mendapat keridhaannNya sebagai wanita Islam
Terimakasih Allah, Kau jadikan aku sebagai wanita Islam, yang tak kan tertindas untuk selama-lamanya..
Wabillahittaufiq :))
Minggu, 03 Juli 2011
untukmu yang disana.. terimakasih telah mendengar keluh kesahku, terimakasih telah menghiburku.. sekali lagi dengarkan aku, aku bukan ibumu, bukan pula kakak perempuanmu, karena aku lebih muda darimu. tapi aku adalah sahabat, dan kamu sahabat baruku. laksanakan dan selesaikan tugasmu dengan baik disana, lalu kembalilah, dan kita sharing lagi seperti biasanya :"> sehat-sehat ya. Allah yahfadzkum, fi amanillah!
Sabtu, 02 Juli 2011
What Ieh?! #2
Parengan, 2 Juli 2011. 12.30
"Ustadz, Hasan katanya mau ikut." saya enggak tau, itu Ummi nanya apa bilang ke Baba hehe. Baba diam. saya masih sibuk menyibak-nyibak rambutnya Baba buat nyari uban. heh.. tambah banyak aja sih Ba, ubannya o,o"
"Isro' iyo nggak?" ini Baba nanya, maksudnya Isro' mau ikut juga apa enggak.
"nggak tau Ustadz. tadi katanya pengen ikut, tapi sambil guyon-guyon." jawab Ummi.
saya senyum-senyum sendiri. "Ba, sebenernya yang masih klayu itu iki." saya ketawa ngikik. Ummi tersenyum. Baba? nggak tau deh. kan Baba membelakangi saya :D
"iki mau ikut toh?"
saya nyengir. "ya kalo maunya sih, mau mau aja Ba."
"ya sudah."
"eh boleh?"
"ya. sana, siap-siap. berangkat ba'do ashar."
huwa! saya nggak nyangka! saya boleh ikut?!!
***
Jadi ceritanya Baba sama Ummi' tu mau ke Lengan, Gresik. ada resepsi pernikahan anaknya sepupunya Baba disana. Nah, ntu adik saya si Hasan ternyata pengen ikut. dan terjadilah percakapan di atas. hehe..
tepat pukul 16.00 kami berangkat. kami ini terdiri dari Baba, Ummi, saya, Hasan, Bontot dan sepupu kami yang nyetir, Ainul. si MHaC kemana loh? kok nggak ikut?
Oh, dia lagi kencan sendiri sama Bang Fais ke Tuban. jadi ditinggal aja. lagian kayaknya cowok hampir 22 tahun itu nggak bakalan nangis kok kalo ditinggal ortu sama adek-adeknya pergi. mana cuma sebentar lagi. hahahah :D :D
***
Lengan, 2 Juli 2011, 18.30
Huft. kepala saya pusing rasanya. ni jalan menuju Lengan kok berbelok-belok nggak karuan seperti itu. jalan menanjak, menurun, menanjak lagi, menurun lagi... Luruuuuus!! hore :D
Yah, daripada pusing liat jalan akhirnya saya ambil HaPe saya, si Nokia E71. Mumpung si dia lagi berpadu dengan kartu IM3, jadi langsung meluncur sajaaaa... 0.facebook. hahaha
((hehh.. Bingung jg menyusuri jalanan yg mubeng mungser seperti ini. Di parengan nggak gitu sih --" ))
begitu status saya di FB.
Ehh.. nggak lama kemudian mobil brenti. Ternyata udah nyampe haha.. Cuma... ni pala rasanya berat banget ya. Belom perut yang keroncongan nggak karuan. Heh.. tadi berangkat nggak makan dulu seh –“
Update lagi ahh.. ((pusing.. Laper.. Dikasih makan ga yaaaa? :D))
Si Bontot geleng-geleng kepala liat saya Update status kayak gitu. Yo ben lah. Egepe :D
Hi Waw!! *-* nggak nyangka, tiba-tiba para Budhe saya bawa nasi lengkap dengan lauk-pauknya. Yang saya nggak tau entu lauk-pauk namanya apa ajah –“
Yes yes! Saya makaaaan :D :D si Bontot ketawa ngikik sambi jawil-jawil saya. Hedeh geli tau Bon.
Rasanya udah nggak sabar pengen ngambil entu nasi. Suweeerrrrr.. ni peur udah mulai kerasa perih. Kepala semakin pusingnya aja. *harap ma’lum, penderita sakit maag :D* eh tapi Baba masih di masjid? Oh No!! Cepetan Ba..!! sholatnya jangan lama-lama, ni perut udah teriak-teriak ni. Kan malu kalo Budhe-budhe pada denger haha. *untung tadi Ummi ngajak sholat jama’ :3*
((wahhh.. Ternyata dikasih makan *hore!* :D
Tinggal nunggu Baba nee.. Buruan Ba, sholatnya jangan lama-lama :D))
Saya masih duduk manis sambil sesekali ngeliat makanan di hadapan saya. Saya berbisik pada si Bontot *usil*
“eh.. milih seng ngendi? Aku iku karu iku yo.” Si Bontot geleng-geleng kepala lagi. Saya ketawa ngikik.
Nggak lama kemudian, Baba dateng. Mata saya berbinar-binar
“ayo Ba..!! saya lapeeerrr...” ujar saya setengah teriak setengah nahan suara *?* yah, pokoknya saya pasang volume yang Baba denger tapi Budhe-budhe kaga. Soalnya waktu itu Budhe-budhe lagi di dapur dan saya serta rombongan di ruang tamu. Hehe
Baba ngangguk-ngangguk. Tapi tiba-tiba.. “ayo Mir!”
Saya dan Bontot terbelalak kaget. Kami berpandangan tak percaya. Di belakangnya Baba bukan si Hasan juga bukan si Ainul, tapi cowok gedhe-dhukur, putih, ngganteng, dengan wajah senduunya!! :0
Saya mulai kebat-kebit. Ehh.. iki pe di lamar to kepiye iki?? Pikir saya ngaco :3 :D :D
Hati saya dag-dig-dug kegeeran haha. “iki dulurmu iki, ente nek manggil kakak.” Jawab Baba pada pertanyaan dihati yang berbunyi : ki cowok ngganteng ki sopo toh jane??? Hahaha
Seketika saya manggut-manggut.
“iku anakku Mir. Hasan, Lubabah, Isro,..” wah, klop deh. Beneran kayak lamaran wikwikwik. Saya dan Bontot Cuma bisa ngangguk dengan senyum kecil. Malu berat pek. Mana cowok itu duduknya didepan saya lagi –“ oh Baba, teganyaa... ini anakmu mana bisa makan kalo di tungguin cowok begituu??
Diam-diam Update status lagi. Seketika itu juga FB kayak diary baru buat saya –“ ((walah, tempone maem malah di depi cowok. Ngganteng maneh? Wkwkw *nakal))
Saya pun makan dengan sangat tidak lahap. Huhu.. mengapa sih Baba musti ngajak si Mir-Mir itu TT^TT
Agak lama, akhirnya nasi saya nggak habis. Si Hasan kebanyakan ngambilin nasinya tuh!! :”
Saya diam anteng. Soalnya si Mir-Mir masih di depan saya. Baba masih ngajakin ngobrol tu cowok cakep haha
Kembali saya ambil HaPe saya. ((eeehhh.. Baru sekali ini mah makan malam sama cowok. Mana cakep pula. Gak nyangka :0 .. *oh ternyata sodara, pantes aja Baba ngajakin makan bareng hahay :D))
Hmmm.. kini saya bisa bernafas lega. Soalnya Baba beranjak di ikutin si Mir-Mir. O ow, Baba mau ngaji toh
Hyaaa.. saya pun nunggu di dalem rumahnya Budhe-budhe sambil liatin satu persatu status saya tdai. Haduuh.. saya kayak orang gila aja sih. Heri *heboh sendiri :DD
***
Lengan, 2 juli 2011, 21.30
“lapo maneh? Ayo mulih!” ajak Baba. Iya.. soalnya itu tiga anaknya pada sibuk ngeliatin HaPenya dewe-dewe. Mana PW banget lagi. Kami cengar-cengir.
Pamit sama Budhe-budhe. Mata saya pengen celingukan sih, eh tu si Mir-Mir kemana ya? Kok nggak ada? Hahahaha :DDDv
Di mobil, ternyata Mir-Mir ikut nganterin juga. Ainul mulai menyalakan mesin mobil. Baba membuka kaca jendela, Bontot juga :D
“mari, Mir! Assalamualaikum.” Baba mengangkat kedua tangannya sembari mengucapkan salam. Si Mir-Mir tersenyum mengangguk.. hay, baru kali ini liat kamu senyu, Mir hehe
“Ba, tadi saya wes luaper, nggak taunya Baba malah nagajak cowok itu.”
“le?”
“ya kan malu Ba.”
“lapo isin? Wong dulur dewe kok.”
“yee.. kalo mas Shobirin sih saya lahap Ba, lha itu saya nggak kenal owg!” saya protes bersungut-sungut. Baba ketawa. Bontot ngikik
“eh Ba.. emang itu namanya sapa to?” inilah pointnya! Hahahaha
“Amir,” jawab Baba pendek. Selanjutnya Baba udah ngambil subhahnya, ngomando buat wirid lagi.
Saya ngangguk-ngagguk. Ooh.. namanya Amir toh. Tapi pikiran saya mumet. Ini hari sabtu.. berati malam mingguu..
Hah?! o,o” saya makan malam sama cowok di malam minggu!!
Yah, terakhir deh gilanya! Update status lagi ;D
((hmm.. Kok pas banget ya, malam minggu makan sm cowok. Yaahh meskipun saudara sendiri sih haha. Bang Amir yg cakeeep, besok kalo lebaran ketemu lagi ya?? Wkwkw *masihnakal))
Huaaa lega wes. Kayaknya kegilaan saya sudah berakhir. Saya mulai menyandarkan punggung, melepas kacamata dan memejamkan mata yang sudah sliyut-sliyut ngatuknya Amir-Amir.. eh, Amit-amit deng :D :D
***
Belum!! Saya masih gila!!
Pagi hari, saya Update lagi ((ehh.. Kepiye iki kok kepikiran trs itu wajahnya bang Amir :D *tetepnakal))
Hahaha.. wes puas deh. Leganya hati ini... hehe
Buat temen-temen yang pada baca catatan GeJe saya ini...
DON’T TRY THIS AT HOME!!!!
Wkwkwkwkwk :D :D
peace.. ^-^v
"Ustadz, Hasan katanya mau ikut." saya enggak tau, itu Ummi nanya apa bilang ke Baba hehe. Baba diam. saya masih sibuk menyibak-nyibak rambutnya Baba buat nyari uban. heh.. tambah banyak aja sih Ba, ubannya o,o"
"Isro' iyo nggak?" ini Baba nanya, maksudnya Isro' mau ikut juga apa enggak.
"nggak tau Ustadz. tadi katanya pengen ikut, tapi sambil guyon-guyon." jawab Ummi.
saya senyum-senyum sendiri. "Ba, sebenernya yang masih klayu itu iki." saya ketawa ngikik. Ummi tersenyum. Baba? nggak tau deh. kan Baba membelakangi saya :D
"iki mau ikut toh?"
saya nyengir. "ya kalo maunya sih, mau mau aja Ba."
"ya sudah."
"eh boleh?"
"ya. sana, siap-siap. berangkat ba'do ashar."
huwa! saya nggak nyangka! saya boleh ikut?!!
***
Jadi ceritanya Baba sama Ummi' tu mau ke Lengan, Gresik. ada resepsi pernikahan anaknya sepupunya Baba disana. Nah, ntu adik saya si Hasan ternyata pengen ikut. dan terjadilah percakapan di atas. hehe..
tepat pukul 16.00 kami berangkat. kami ini terdiri dari Baba, Ummi, saya, Hasan, Bontot dan sepupu kami yang nyetir, Ainul. si MHaC kemana loh? kok nggak ikut?
Oh, dia lagi kencan sendiri sama Bang Fais ke Tuban. jadi ditinggal aja. lagian kayaknya cowok hampir 22 tahun itu nggak bakalan nangis kok kalo ditinggal ortu sama adek-adeknya pergi. mana cuma sebentar lagi. hahahah :D :D
***
Lengan, 2 Juli 2011, 18.30
Huft. kepala saya pusing rasanya. ni jalan menuju Lengan kok berbelok-belok nggak karuan seperti itu. jalan menanjak, menurun, menanjak lagi, menurun lagi... Luruuuuus!! hore :D
Yah, daripada pusing liat jalan akhirnya saya ambil HaPe saya, si Nokia E71. Mumpung si dia lagi berpadu dengan kartu IM3, jadi langsung meluncur sajaaaa... 0.facebook. hahaha
((hehh.. Bingung jg menyusuri jalanan yg mubeng mungser seperti ini. Di parengan nggak gitu sih --" ))
begitu status saya di FB.
Ehh.. nggak lama kemudian mobil brenti. Ternyata udah nyampe haha.. Cuma... ni pala rasanya berat banget ya. Belom perut yang keroncongan nggak karuan. Heh.. tadi berangkat nggak makan dulu seh –“
Update lagi ahh.. ((pusing.. Laper.. Dikasih makan ga yaaaa? :D))
Si Bontot geleng-geleng kepala liat saya Update status kayak gitu. Yo ben lah. Egepe :D
Hi Waw!! *-* nggak nyangka, tiba-tiba para Budhe saya bawa nasi lengkap dengan lauk-pauknya. Yang saya nggak tau entu lauk-pauk namanya apa ajah –“
Yes yes! Saya makaaaan :D :D si Bontot ketawa ngikik sambi jawil-jawil saya. Hedeh geli tau Bon.
Rasanya udah nggak sabar pengen ngambil entu nasi. Suweeerrrrr.. ni peur udah mulai kerasa perih. Kepala semakin pusingnya aja. *harap ma’lum, penderita sakit maag :D* eh tapi Baba masih di masjid? Oh No!! Cepetan Ba..!! sholatnya jangan lama-lama, ni perut udah teriak-teriak ni. Kan malu kalo Budhe-budhe pada denger haha. *untung tadi Ummi ngajak sholat jama’ :3*
((wahhh.. Ternyata dikasih makan *hore!* :D
Tinggal nunggu Baba nee.. Buruan Ba, sholatnya jangan lama-lama :D))
Saya masih duduk manis sambil sesekali ngeliat makanan di hadapan saya. Saya berbisik pada si Bontot *usil*
“eh.. milih seng ngendi? Aku iku karu iku yo.” Si Bontot geleng-geleng kepala lagi. Saya ketawa ngikik.
Nggak lama kemudian, Baba dateng. Mata saya berbinar-binar
“ayo Ba..!! saya lapeeerrr...” ujar saya setengah teriak setengah nahan suara *?* yah, pokoknya saya pasang volume yang Baba denger tapi Budhe-budhe kaga. Soalnya waktu itu Budhe-budhe lagi di dapur dan saya serta rombongan di ruang tamu. Hehe
Baba ngangguk-ngangguk. Tapi tiba-tiba.. “ayo Mir!”
Saya dan Bontot terbelalak kaget. Kami berpandangan tak percaya. Di belakangnya Baba bukan si Hasan juga bukan si Ainul, tapi cowok gedhe-dhukur, putih, ngganteng, dengan wajah senduunya!! :0
Saya mulai kebat-kebit. Ehh.. iki pe di lamar to kepiye iki?? Pikir saya ngaco :3 :D :D
Hati saya dag-dig-dug kegeeran haha. “iki dulurmu iki, ente nek manggil kakak.” Jawab Baba pada pertanyaan dihati yang berbunyi : ki cowok ngganteng ki sopo toh jane??? Hahaha
Seketika saya manggut-manggut.
“iku anakku Mir. Hasan, Lubabah, Isro,..” wah, klop deh. Beneran kayak lamaran wikwikwik. Saya dan Bontot Cuma bisa ngangguk dengan senyum kecil. Malu berat pek. Mana cowok itu duduknya didepan saya lagi –“ oh Baba, teganyaa... ini anakmu mana bisa makan kalo di tungguin cowok begituu??
Diam-diam Update status lagi. Seketika itu juga FB kayak diary baru buat saya –“ ((walah, tempone maem malah di depi cowok. Ngganteng maneh? Wkwkw *nakal))
Saya pun makan dengan sangat tidak lahap. Huhu.. mengapa sih Baba musti ngajak si Mir-Mir itu TT^TT
Agak lama, akhirnya nasi saya nggak habis. Si Hasan kebanyakan ngambilin nasinya tuh!! :”
Saya diam anteng. Soalnya si Mir-Mir masih di depan saya. Baba masih ngajakin ngobrol tu cowok cakep haha
Kembali saya ambil HaPe saya. ((eeehhh.. Baru sekali ini mah makan malam sama cowok. Mana cakep pula. Gak nyangka :0 .. *oh ternyata sodara, pantes aja Baba ngajakin makan bareng hahay :D))
Hmmm.. kini saya bisa bernafas lega. Soalnya Baba beranjak di ikutin si Mir-Mir. O ow, Baba mau ngaji toh
Hyaaa.. saya pun nunggu di dalem rumahnya Budhe-budhe sambil liatin satu persatu status saya tdai. Haduuh.. saya kayak orang gila aja sih. Heri *heboh sendiri :DD
***
Lengan, 2 juli 2011, 21.30
“lapo maneh? Ayo mulih!” ajak Baba. Iya.. soalnya itu tiga anaknya pada sibuk ngeliatin HaPenya dewe-dewe. Mana PW banget lagi. Kami cengar-cengir.
Pamit sama Budhe-budhe. Mata saya pengen celingukan sih, eh tu si Mir-Mir kemana ya? Kok nggak ada? Hahahaha :DDDv
Di mobil, ternyata Mir-Mir ikut nganterin juga. Ainul mulai menyalakan mesin mobil. Baba membuka kaca jendela, Bontot juga :D
“mari, Mir! Assalamualaikum.” Baba mengangkat kedua tangannya sembari mengucapkan salam. Si Mir-Mir tersenyum mengangguk.. hay, baru kali ini liat kamu senyu, Mir hehe
“Ba, tadi saya wes luaper, nggak taunya Baba malah nagajak cowok itu.”
“le?”
“ya kan malu Ba.”
“lapo isin? Wong dulur dewe kok.”
“yee.. kalo mas Shobirin sih saya lahap Ba, lha itu saya nggak kenal owg!” saya protes bersungut-sungut. Baba ketawa. Bontot ngikik
“eh Ba.. emang itu namanya sapa to?” inilah pointnya! Hahahaha
“Amir,” jawab Baba pendek. Selanjutnya Baba udah ngambil subhahnya, ngomando buat wirid lagi.
Saya ngangguk-ngagguk. Ooh.. namanya Amir toh. Tapi pikiran saya mumet. Ini hari sabtu.. berati malam mingguu..
Hah?! o,o” saya makan malam sama cowok di malam minggu!!
Yah, terakhir deh gilanya! Update status lagi ;D
((hmm.. Kok pas banget ya, malam minggu makan sm cowok. Yaahh meskipun saudara sendiri sih haha. Bang Amir yg cakeeep, besok kalo lebaran ketemu lagi ya?? Wkwkw *masihnakal))
Huaaa lega wes. Kayaknya kegilaan saya sudah berakhir. Saya mulai menyandarkan punggung, melepas kacamata dan memejamkan mata yang sudah sliyut-sliyut ngatuknya Amir-Amir.. eh, Amit-amit deng :D :D
***
Belum!! Saya masih gila!!
Pagi hari, saya Update lagi ((ehh.. Kepiye iki kok kepikiran trs itu wajahnya bang Amir :D *tetepnakal))
Hahaha.. wes puas deh. Leganya hati ini... hehe
Buat temen-temen yang pada baca catatan GeJe saya ini...
DON’T TRY THIS AT HOME!!!!
Wkwkwkwkwk :D :D
peace.. ^-^v
Jumat, 01 Juli 2011

Ayyul Qulub, Qolbak???
Macam hati manakah yang menjadi hatimu??
Kenali hatimu dan periksalah segera!
Jika ia sakit, maka obatilah ia dari racun itu agar ia sembuh
Jika ia kotor, maka bersihkanlah ia dari noda-noda itu agar ia suci
Jika ia nakal, maka didik dan bimbinglah ia agar sadar
Rawat hatimu, jangan sampai ia sakit lagi
Jaga hatimu, jangan sampai ia kotor lagi
Pantau hatimu, jangan sampai ia nakal lagi
Pantanglah menyerah jika ia kembali sakit, kotor dan nakal lagi. Sebab ia perlu dilatih, dan tak bisa dibiarkan begitu saja..
Wahai Allah yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hati kami dalam jalan dan ajaranMu..
wahai Kekasih, malam ini ku lamar kepadamu dengan segenap cintaku, seperti malam-malam sebelumnya. Tapi apakah kau bersedia menerima lamaranku itu? Sedangkan aku hanyalah seorang ummat yang tertahan oleh dosa-dosa yang tak terhitung bagai pepasir dipantai..
Shallallah alaika, ya Sayyidi ya Rasulallah.. Khudz bi yadi..
Shallallah alaika, ya Sayyidi ya Rasulallah.. Khudz bi yadi..
Langganan:
Postingan (Atom)