Minggu, 21 Agustus 2011

:: GeJe ::

Suatu hari, saya melihat hiasan angsa di pintu kamar mandi saya mulai memudar warnanya. Bahkan berubah, lah. Saya katakan pada Bontot: "dan angsapun menjadi hijau.."

***

Saya sedang makan sekaligus menyuapi Bontot, doski sedang sibuk online FB soalnya. Lauk makan siang kali ini.., cumi-cumi. Kalau istilah jawanya Iwak Nus. Yah, mau tak mau nasipun bercampur warna cumi-cumi itu. Saya nyeletuk: "dan nasipun berwarna hitam.."

***

Saya lihat kalender Baba pada tanggal 11 syawal sudah ada jadwal pengajian. Wah, padahal seharusnya mudik ke gresik tanggal itu. Tapi.. Ah, mau tak mau saya harus ngalah. Meskipun saya anak sendiri, ternyata kalah dengan orang lain. Saya meminta persetujuan Baba untuk mudik tanggal 12-14. Baba mengiyakan, dan akhirnya pada tanggal itu saya beri tanda dan tulisan Nanom, nama desa Baba di gresik sana. Ternyata perbuatan saya dipergoki oleh MHaC. Dia menyimpulkan: "dan anakpun memesan hari.."

***

Kali ini, gelas susunya si Bontot bebentuk Mashimaro. Tutupnya merupakan topi Mashimaro yang imut. Saya menggeleng-gelengkan kepala dan mengomentari gelasnya yang kekanak-kanakan itu: "dan keningpun akhirnya terpisah."

***

Saya menghela nafas. Orang-orang yang ikut pengajian ramadhan ini memang sangat banyak, alhamdulillah masyaAllah. Hingga kursi di ruang tamu perempuan harus berubah tatanan. Saya tersenyum simpul, mengambil HP dan mengirim SMS pada Bontot: "dan kursipun memanjang juga.."

--"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar