Kamis, 31 Maret 2011

Allahusshamad

Ada apa sahabatku?

Kau terlihat kacau, putus asa dan tak menentu

Jika berkenan, dengarkan ucapanku ini. Aku tahu, bicara memang mudah, untuk melakukannya tak kan semudah itu. Aku tahu dengan pasti, sahabat..

Tapi apalah daya? Hanya ini yang dapat aku lakukan. Aku hanya bisa mengucapkannya untuk mengembalikan semangatmu. Untuk membuatmu bangkit dari kekalutan ini

Sedikit demi sedikit sahabat, yang penting adalah kesungguhanmu untuk kembali semangat dan bangkit lagi..

***

Tahukah kau sahabat? Saat kau kacau, kau terlihat tak mempunyai Tuhan. Mengapa kau harus membuat dirimu kacau kalau kau punya Tuhan sahabat? Bukankah Tuhan yang sudah mengatur hidupmu?

Ingatkah kau, saat kau masih kecil kau tak mempunyai beban sama sekali, sedikitpun kau tak pernah kacau. Kau bahkan memasrahkan semuanya pada Tuhan tanpa memikirkan apa-apa lagi. Kau percaya pada Tuhan sepenuhnya.. Dan kau ikuti semua aturan Tuhan padamu, menerima apa adanya, enak dan tidak enaknya menurutmu

Lalu, akankah sekarang kau melupakan semua itu? Akankah kau buang kenangan indah itu begitu saja? Tidakkah kau berusaha untuk jadi seperti dulu lagi sahabat? Seperti saat kau masih kecil dan relatif muda

Percayalah, Tuhan Maha Mengetahui keadaan hambaNya. Ia tak kan mengujimu melampaui batas kesanggupanmu. Dan sesungguhnya, Ia mengujimu untuk melihat, apakah kau akan tetap bergantung padaNya, berserah diri padaNya dan meminta pertolonganNya, ataukah kau akan meninggalkanNya begitu saja setelah selama ini Ia mengguyurkan kasih sayang dan kebaikanNya padamu..? Karena itu kau tak usah mengacaukan dirimu. Kau tak perlu membuatnya semakin kacau lagi

Dan tahukah kau, saat kau putus asa.. Seakan-akan kau berkata bahwa Tuhan tidak adil.

Apakah kau sadar, sahabat? Sebenarnya yang tidak adil adalah kau. Bukan Tuhan

Tuhan memberi semua dengan keadilanNya. Karena sekali lagi, Ia Maha Mengetahui. Tapi kau tak adil dengan tak menerima keadilan itu. Adilkah kau jika kau menerima semua kebaikanNya tapi tak mau menerima ujianNya yang hanya sesaat? Padahal Ia dengan begitu sabar menerima semua kesalahan-kesalahanmu. Apakah Ia segera menyiksamu? Ia masih memberimu waktu agar kau mau kembali padaNya lagi. Dan bukankah Ia akan segera memberimu hadiah berupa pahala saat kau mau tunduk kepadaNya, sahabat?

Lagipula, bagaimana mungkin Tuhan tidak adil? Semua adalah milikNya. Jadi terserah Tuhan mau mengapakan apa yang dimilikiNya. Tuhan tidak semena-mena, tapi Tuhan melakukan semua itu dengan kebijakanNya. Hanya saja kau yang tak tau apa-apa tentang kebijakan Tuhan, sehingga kau bersikap tak adil pada dirimu sendiri dan pada Tuhan

Ayolah, apakah kau masih akan putus asa? Mengapa kau tidak menegarkan hatimu saja agar Ia memberimu hadiah?

Ingatlah sahabat, rahmatNya sangat luas. Bahkan lebih luas daripada kemarahanNya. Jadi selalulah harap rahmat itu, jangan lagi berputus asa. Kau tahukan, yang berputus asa dari rahmatNya hanya orang-orang kafir

Dan saat keadaanmu tak menentu.. Itu menandakan bahwa kau benar-benar lupa padaNya.

Mantapkan hatimu, sahabat. Mantapkan hatimu kepadaNya. Tautkan hatimu pada Tuhan. Kau memiliki Tuhan, kau mempunyai Tuhan, yang akan selalu ada untukmu dan mengguyurkan rahmatNya kepadamu.

Ketahuilah, hal yang membuatmu menjadi tak menentu adalah kekacauanmu dan keputus asaanmu..

Bersemangatlah sahabat! Kau tak pernah tahu apa yang Tuhan rencanakan, bukan? Kau tak pernah tahu apa yang akan Tuhan katakan, bukan? Karena itu tenangkan hatimu, mantapkan ia dan berusahalah! Teruslah semangat menghadapi apa yang sedang kau hadapi. Merajuklah pada Tuhan dengan untaian doamu agar Ia senantiasa mengguyurkan rahmatNya padamu dan memberimu yang terbaik bahkan yang lebih baik lagi.

Tapi tetap yakinkanlah hatimu, bahwa apa yang Ia berikan selama ini sudahlah yang terbaik meskipun kelihatannya tidak menurutmu. Sekali lagi sahabat, Ia Maha Mengetahui dan kau tidak. Jadi terimalah, bersabarlah dan teruslah berusaha dengan semangatmu. Dengan semangat lama dan semangat baru, menjadi semangat yang tinggi!

Tersenyumlah, seka butiran air bening itu dari pipimu sahabat, buang semua kekacauanmu, hilangkan putus asamu, dan mantapkan hatimu. Berjalanlah kembali kepadaNya, temui Ia meskipun dengan tertatih-tatih, terseok-seok.. Maka Ia akan mempercepat langkahNya untuk menjemputmu..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar