Sabtu, 07 Agustus 2010

Aku dan Tujuan Hidupku

Aku…
sekali-kali aku tidak pernah belajar untuk mendapat nilai yang bagus
sekali-kali aku juga tidak berusaha dalam tes ujianku untuk mendapat rangking satu
namun, aku tetap belajar dan berusaha yang terbaik untuk mendapat rangking satu itu,
semata-mata hanya karena satu sebab
sebab yang aku berusaha karenanya,
yaitu karena aku ingin mendapati senyum Baba dan Ummi-ku
karena aku ingin membuat Baba dan Ummi bahagia…
hanya itu.
dan hanya itu pula yang menjadi tujuan hidupku
aku tahu, Baba dan Ummi tidak pernah menyuruhku untuk dapat rangking Satu
tapi aku juga tahu, kalau Baba dan Ummi punya perasaan lain ketika aku mendapatkannya
dan yang aku tahu, perasaan itu adalah bahagia…
lalu… bagaimana jika aku tidak rangking satu?
apakah aku mengecewakan Baba dan Ummi?
tentu. itu mungkin sekali kalau Baba dan Ummi akan kecewa,
tapi, yang aku tahu saat itu, Baba dan Ummi lagi-lagi punya perasaan lain
yaitu kesungguhanku dalam belajar
setidaknya, aku telah berusaha dalam pelajaranku. aku telah belajar
dan aku pikir, Baba dan Ummi –jika itu keadaanku- akan berkata:
“yang penting kamu sudah belajar.”
berbeda jauh, jika aku tidak mau belajar dan tidak mendapat rangking satu.
aku yakin, Baba dan Ummi akan berkata dengan segenap kekecewaan beliau:
“makanya kalau ada ujian belajar, jadi jangan salahkan siapapun kecuali diri kamu sendiri. lihat sekarang.”

begitulah… alasan kecil nan sederhana yang menjadi tujuan hidupku
yang membuatku bertahan dan bersemangat
bukan apa-apa dan hanya itu: kebahagiaan dan senyum ridho dari seorang Ayah dan Ibu kepada anaknya
Baba dan Ummi yang mendidikku sejak aku dalam kandungan
lantas siapalah orang tua yang tidak senang anaknya mendapat rangking satu, dan itu karena hasil belajarnya
aku tahu aku tidak akan pernah sanggup untuk membalas semua pengorbanan dan kebaiakan Baba dan Ummi
tapi aku harap, pengorbanan dan kebaikan itu terbalas dari segalaku, hingga menyunggingkan satu senyum kebahagiaan dari Baba dan Ummi
aku mencintai Baba dan Ummi
aku mengharap dan memohon ridho beliau berdua
karena aku tahu, aku tidak akan mendapat ridho dari Alloh jika aku belum mendapat keridhoan Baba dan Ummi
setiap satu senyuman dari Baba dan Ummi kepadaku, adalah kuharap menunjukkan ridhonya
banyak jalan bagiku untuk menggapai ridho Baba dan Ummi,
salah satunya adalah dari nilai yang bagus lagi memuaskan
dan jalan itulah yang sedang aku tempuh
sejak aku baru saja menginjak bangku A di Tarbiyatul Banat, sampai aku kini dalam bangku 2 Mustawal Awsath, sampai kapanpun manakala aku adalah seorang murid, dan seorang anak yang ingin membahagiakan orang tuanya..

lalu malam ini, adalah malam pengambilan rapot. malam penentuan kebahagian Baba dan Ummi yang aku berikan darinya untuk beliau berdua… kuharap, kebahagiaan itu terwujud dan membuatku merasakan pula kebahagiaan Baba dan Ummi

duaukum…
25 juli 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar