Selasa, 07 September 2010

Bagian Keempat :)

Anggapan yang kedua adalah saya tertekan dan tersiksa dengan pertanyaan: kok bisa kamu bertahan dirumah tanpa boleh keluar rumah sama sekali dan tanpa berteman dengan laki-laki?



Hehehe.. lucu sekali. saya tidak tertekan apalagi tersiksa. saya keluar dan berteman dengan laki-laki, kok.



Memang, saya hanya keluar jika ada keperluan penting. saya keluar jika saya butuh periksa ke dokter, saya keluar jika ada acara keluarga. tapi bukan berarti saya tersiksa dan tertekan kan? itu adalah aturan sejak lama, sejak kecil. dan aturan itu bukan untuk membuat saya menjadi seorang yang kuper atau apa, bahkan aturan itu ada untuk kebaikan saya sendiri.



Ya, daripada saya keluar keluyuran tidak ada perlu lebih baik saya dirumah saja kan? saya bisa melakukan apa yang saya mau dirumah. ada buku bacaan, ada buku gambar, ada buku tulis…



Saya tahu, memang kehidupan saya dan teman-teman saya beda. sangat beda. jadi wajar sekali kalau mereka menganggap saya akan tertekan dan tersiksa. saya mengerti bila mereka tidak bisa mengerti dengan keadaan saya bahkan kerap tidak terima kenapa saya diatur seperti itu dan saya mau-mau saja. karena memang sekali lagi hidup saya dan mereka berbeda, jauh beda. jangankan mereka yang tidak hidup dilingkup pesantren, orang-orang dalam pesantren sendiri saja banyak yang berpikiran seperti itu



Sekarang gini, saya adalah seorang anak. saya hanyalah seorang anak, dan tugas seorang anak hanya satu, yaitu menurut pada orang tuanya serta bergaul dengan baik kepada beliau berdua.



Bahkan dalam alqur’an, bila seorang anak islam mempunyai orang tua yang non islam, sang anak harus tetap berbakti kepada orang tuanya dan tetap menurut pada perintahnya selama itu bukan untuk ma’shiyat atau menyekutukan Allah. (QS. Al-Luqman: 15)



Nah sekarang saya, Baba dan Ummi semuanya adalah orang islam. jadi saya wajib menurut kepada semua peraturan dari Baba dan Ummi. toh, tidak boleh keluar rumah dan tidak boleh berteman dengan laki-laki bukan merupakan suatu ma’shiyat kan? jadi mengapa tidak untuk saya menurut sedangkan saya hanyalah seorang anak. dan saya yakin, tidak ada orang tua yang akan menyesatkan anaknya. semua orang tua pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya, dan tahu apa yang terbaik itu



Saya teringat pada salah satu Ayat al-qur’an yang menerangkan bahwa Alloh telah memutuskan untuk kita tidak menyembah selainNya dan berbakti kepada orang tua. Alloh menggabungkan menyembah kepadaNya dengan berbakti kepada orang tua, itu artinya berbakti kepada orang tua sangatlah harus kita lakukan, seperti halnya kita harus menyembah kepada Alloh. (QS. Al-Isra: 23)



Karena itulah saya berusaha sebaik mungkin untuk berbakti kepada Ayah dan Ibu saya, dan bukankah salah satu jenis dari berbakti adalah menurut akan semua aturan yang telah ditetapkan oleh orang tua?



Saya juga berteman dengan laki-laki. meskipun hanya segelintir dan hanya orang itu-itu saja. hanya lewat dunia maya atau sekedar SMS pula. tapi itu tidak membuat saya marah atau bagaimana. lagi-lagi saya yakin, orang tua saya tahu mana yang terbaik untuk saya. lagipula sebenarnya saya ini rada ogah buat berteman dengan laki-laki. entah mengapa?



Dan dari sini, orang tua saya melihat siapa saya. saya rada ogah berteman dengan laki-laki, maka Baba dan Ummi membantu mengembangkan jalan hidup saya dengan menekankan agar saya tidak berteman dengan laki-laki. sedangkan teman-teman lelaki saya yang itu-itu, Baba dan Ummi tahu dan Baba Ummi mengizinkannya



Saya tahu, Baba dan Ummi tidak asal dalam mendidik anaknya. Baba dan Ummi mendidik melalui karakter masing-masing. bila saya tidak suka keluar dan rada ogah berteman dengan laki-laki, Baba dan Ummi mendukung. karena itu Baba dan Ummi mendidik saya seperti itu, memberi peraturan itu kepada saya. tapi apa didikan Baba dan Ummi untuk saya dan saudara-saudara saya: semuanya beda. karena kami memiliki karakter, sifat, dan kecenderungan tersendiri.



Begitulah, karena itu saya sama sekali tidak tertekan atau tersiksa. karena beginilah saya, dan saya memiliki tugas yang harus saya lakukan sebagai seorang anak: yaitu berbakti. dan tugas itu dilakukan tidak dengan hati yang dongkol dan sebagainya. wabillahittaufiq

Tidak ada komentar:

Posting Komentar