Rabu, 29 September 2010

Bagian Ketujuh :)

Mencetak generasi pengamal “man kana yu'minu billah wal yaumil akhir, fal yaqul khairan aw liyashmut.”





memang benar, asshomtu hukmun. Diam adalah bijaksana. Sebijaksana Baba dan Ummi dalam mendidik saya. “kalau ada yang mengomeli kamu, kamu diam saja. Tak usah menjawab apalagi membantah.” itu adalah pesan Ummi sambil menyisir rambut kepala saya ketika saya akan berangkat ke diniyah. Ketika itu usia saya sekitar 8 tahunan. Lalu saya menyimpan pesan itu dengan rapi dihati dan otak saya. Kemudian, saya akan mengiyakannya jika seorang teman mengomeli saya. Lalu apa yang terjadi? Teman saya itu ikut diam karena saya hanya menanggapinya dengan diam. Dan saya jadi sadar, kalau diam memang bijaksana, karena daripada jika saya melayani omelan itu, yang ada saya tidak akan berucap baik. Dan saya sangat bersyukur telah memperoleh pesan berharga itu. Karena pesan itu adalah penunjuk jalan saya. Jika teringat pesan Ummi ini, saya teringat pada syiir:




اذا نطق السفيه فﻻ تجبه * وخير من اجابته السكوت

سكت عن السفيه فظن اني * عييت عن الجواب وما عييت







"jika seseorang yang bodoh berkata maka jangan kau jawab * dan yang terbaik dalam menjawabnya adalah diam"



"aku diam tanpa menjawab orang bodoh itu dan ia menduga * bahwa aku adalah orang yang tak sanggup menjawabnya, namun aku tidaklah lemah"



Membiarkan berjalan sendiri, tapi tak pernah lepaskan pengawasan


Baba dan Ummi selalu membiarkan saya melakukan apa yang saya mau. Tapi Baba dan Ummi tak pernah melepaskan saya dari pengawasan beliau. Jika apa yang saya lakukan itu benar, Baba dan Ummi akan diam. Tapi jika apa yang saya lakukan adalah salah, maka Baba dan Ummi akan menegur dan memberi tahu mana yang sebaiknya saya lakukan daripada saya melakukan hal itu.


***

saya memang hobi sekali membaca. Entah itu komik, novel atau esai. Saya sangat senang. Apalagi Baba dan Ummi yang selalu mendorong saya untuk terus senang membaca. Begitu juga dengan buku-buku bacaan yang saya punya


suatu pagi dihari libur, saya membaca komik sampai siang. Saya masih melanjutkan membaca. Namun tiba-tiba Baba menghampiri saya ke kamar. Saya menyapa senyum pada Baba. Lalu dengan tenangnya Baba memberi tahu saya: “dari pagi Baba lihat kamu baca komik terus. Coba kamu mengaji kan lebih baik. Belajar. Liburan bukan berarti untuk dibuat bermalas-malasan.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar