Kamis, 18 November 2010

Ente Syaithon xD

Memang ya, kullu dzi ni’matin mahsud, setiap orang yang mempunyai ni’mat ada yang menghasud-i.



Dan begitu juga dengan Baba –ehem :D



Entah saking nggak senengnya dia sama Baba kah, saking hasudnya dia sama Baba, atau saking bencinya dia sama Baba sampai-sampai dia berbuat seperti itu!



Jadi ceritanya ni, ada orang yang nggak seneng banget sama Baba gu itu :D :D. Sama-sama ngasih pengajian padahal. Mungkin karena banyak yang suka sama Baba dan cuma dikit yang suka sama dia. Hehehehe…



Nah, suatu hari dia ngasih pengajian didesanya. Desa itu mengenal Baba juga. Baba udah beberapa kali ngaji kesana.



Pas lagi enak-enakan ngaji, tiba-tiba dia panas sama Baba, dengan lantang dia berkata:



“yang namanya Ustadz Aly itu sebenarnya syaithon!”



Weeh.. langsung aja semajlisnya was wes wos bla bla bla kaget banget sama omongannya dia. Secara ngehinanya kasar banget dan sungguh terlalu!



Pada saat itu juga, salah satu orang yang ngefans berat sama Baba -ehem :D- yang datang ke pengajiannya, nggak terima dan langsung berdiri gitu aja. Dengan lantang dan panas pula, dia membantah perkataan sang pengaji tadi:



“HOI, LA YA’RIFUS SYAITHON ILLAS SYAITHON, WA ENTE SYAITHON!"



-tidak mengetahui setan kecuali dia adalah setan sendiri, dan kamu setannya-



Makinya geram penuh kekesalan. Dan dengan uring-uringan dia pergi meninggalkan majlis pengajian itu.



Esok harinya, dia datang ke Baba dan nyeritain kejadian itu. Baba cuma tersenyum dan berkata,

“buat apa kamu melakukan itu, sudahlah biarkan saja.”



Eh dia bukannya nurut malah marah-marah lagi, dia bilang:



“ya nggak bisa gitu dong Ustadz! Anda dihina-hina diolok-olok seperti itu sedangkan Anda guru saya dan saya ada disana! tentu saja saya sebagai murid Anda harus membela Anda mati-matian!”



Baba langsung ketawa mendengar penjelasannya itu…



***

Dari cerita yang awalnya panas berujung tawa geli itu, saya mendapat beberapa poin penting

1. Berjuang nggak selalunya mulus, bahkan berjuang pasti penuh rintangan yang harus dilewati dengan sabar dan lapang dada. namanya juga 'perjuangan' gitu
2. Kegeramannya akan Baba menunjukkan kalo orang yang diberi amanah untuk menyebarkan agama Allah itu orang yang diberi ni’mat. buktinya dia sampai hasud? :O
3. Perjuangan berdampak hasud –ataupun tidak- membutuhkan tawakkal alallah.

Baba tau kok kalo orang itu nggak suka sama Baba. Tapi Baba cuma diem dan nggak bales ato gimana. malah Baba masih aja senyum sama si pengaji itu



Nahh.. Begitu Baba dapat olokan dan tuduhan semacam itu, Allah membela Baba lewat salah satu murid –yang Baba tak pernah mengatakan seorang sebagai murid karena ketawadhu'annya- dengan kata-katanya yang membuat dia jadi menang telak dan si pengaji bungkam seribu bahasa (mungkin cuma bisa bahasa arab, indonesia dan jawa xD xD



Cuma Karena tiga alasan sederhana, yaitu Baba yang sabar, lapang dada dan tawakkal alallah… bener kan? hihihihi



Dan point terakhir -yang menurut saya adalah poin terpenting-, seorang murid harus mencintai gurunya. Karena dari dorongan cinta akan membawanya kepada hal yang bakal dia lakukan untuk membela gurunya dan bisa membuatnya mendapat ridho sang guru..



Ah, semoga aja orang itu nggak ngehina-hina lag ya. Kasihan kan, pengaji tapi dibantah menyakitkan oleh pendengarnya gara-gara satu hinaan. Ngapa juga dia pake hasud disusul menghina, padahal berjuang -dengan memberikan pengajian ato semacamnya- tu untuk mencari ridho Allah. Bukan mencari pengikut yang banyak



Tapi saya kesel banget bin jengkel bin sebel bin mangkel sama dia. Enak aja ngatain Baba setan, emang situ malaikat apa? Padahal malaikat itu la ya’shuuna ma amarohum, nggak nyeleweng dari yang diperintahkan Allah. Nah itu menghina kan dilarang Allah dan peritahNya adalah menahan diri untuk nggak menghina. Eh kok dia…



Hmm. yaudah lah. kok saya jadi panas gini. ma'lum, naluri seorang anak xD xD



Tapi yang lalu biar berlalu gitu aja, penting:



“wal kadziminal ghoidho wal ‘aafiina ‘aninnas, wallahu yuhibbul muhsinin…”



Ya.. yang kayak Baba itu loh. Hehehehe… duaukum aja buat saya –dan keluarga saya- biar kami selalu dapat ridho Allah dan nadhroh Rasulullah. oke yaa yayaa.. :D



Wabillahittaufiq :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar