Jumat, 05 November 2010

Ku Katakan dengan Bangga: Beliau Babaku!

Suatu hari, dihari-hari Imtihan akhirussanah -ujian akhir tahun-, ketika saya dan teman-teman saya harus berhadapan dengan Baba untuk menyelesaikan soal-soal ujian Nahwu -gramatika arab-!



Seperti biasanya, Baba hanya memberi 4 soal. namun isi soal itu sebagai berikut:

1. sebutkan al-ahruf almusyabbaha bilaisa beserta syarat pengamalannya dan contoh-contohnya

2. sebutkan akhowatnya kana yang harus memakai syarat dan tidak memakai syarat beserta contoh-contohnya

3. sebutkan amil-amil jazim yang menjazemkan satu fiil dan dua fiil

4. i'rob:

ما هن امهاتهم ان امهاتهم الا الائى ولدنهم



Huaaa! tentu saja saya dan teman-teman kaget setengah mati dan ngerasa nggak adil dengan pertanyaan itu bener sih cuma empat soal, tapi jawabannya itu menghabiskan dua lembar kertas!



Saya dan eman-teman pada ribut. "bagaimana ini menjawabnya, waktu cuma 45 menit". tapi saya berusaha untuk tenang. iya, berusaha tenang agar dapat menyelesaikannya dengan baik. bukan begitu? :D



Tapi yaa.. Pingin ngamuk.

Itulah yang saya rasakan saat itu. padahal biasanya kalau ujian juga gini soalnya. tapi nggak tahu kenapa kali ini dag-dig-dugnya makin kenceng. mungkin udah ngebayangin gimana capeknya ini tangan dan pikiran kali ya? hehehe



Akhirnya saya dan teman-teman memulai jawabannya juga. mencar sana-sini biar ga contekan. padahal kalo dicontekin gitu kayaknya pada mau. hehehe... tapi yang kita hadapin ini Baba, bok. gak gemen-gemen



Saya dan teman-teman mulai nggak saling menyapa. sibuk dengan soalnya sendiri-sendiri.



Saya semakin dag-dig-dug juga.



Baiklah.. untuk soal pertama sampai ketiga emang bisa dibilang gampang. tapi yang nomer empat itu loh...!!!



Akhirnya saya pandangin tu soal keempat dengan seksama. dengan mimicingkan mata untuk menelitinya,,

Setelah selesai saya teliti, oh ternyata gampang sekali!



Saya menggeleng-gelengkan kepala atas 'kelakuan' Baba yang satu ini. kok bisa-bisanya ngasih soal i'rob yang butuh ekstra ketelitian.



Nah, saat itu lah tiba-tiba saya merasa betapa Baba memperhatikan kami dengan soal rumitnya.



Memang benar Baba memberi soal i'rob yang rumit itu, tapi tujuan Baba bukan untuk merepotkan kami. tapi mengajarkan kami apa arti sebuah ketilitian.



Coba saja kalau kami tidak teliti dengan soal i'rob itu, sudah tentu kami akan salah dalam menjawabnya.



Karena itu Baba memberikannya. saya hanya terdiam menyadari hal itu. menyadari hal yang kelihatan menyebalkan, yang kelihatan sepele, namun membawa arti yang sangat besar



Saya malu telah "pingin ngamuk" sama Baba dengan soal-soalnya. padahal Baba hanya memberikan pelajaran bagi kami betapa penting arti ketelitian.



Saya hanya bisa tersenyum menyesal. namun dihati saya saya tersenyum bangga. saya bangga memiliki guru dan orang tua seperti Baba, yang mengajarkan tidak hanya dengan kata-kata dan perbuatan, tapi juga sampai pada soal ujian...



Ah Baba..

Begitu besar perhatianmu. begitu besar kasih sayangmu. tapi saya masih tetaplah seperti ini..

maafkan saya bila selama kegiatan belajar saya hanya bisa membuat Baba marah atas kebodohan saya. maafkan saya bila selama pelajaran saya sangat kurang teliti...



Terimakasih atas semua yang Baba berikan kepada saya.

Doakan saya agar saya bisa membahagiakan Baba dan membuat Baba bangga serta tidak kecewa memiliki anak seperti saya...



Saya begitu mencintaimu <3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar