Jumat, 23 Juli 2010

Bersama Kenangan

Ji.. antum kenal Babah kan. Babah orangnya sangat tegar. jarang sekali menangis. saat Yai Aly dulu meninggal, Babah masih tersenyum bahkan tertawa dan hanya bilang "biarlah, sudah mati mau bagaimana lagi." tak ada setetes air mata yang membasahi pipinya kala itu.
tapi waktu itu Ji, ketika Babah mendengar kepergian antum, Babah tak berkata. wajah yang biasanya begitu berseri-seri, kini tidak lagi. Babah tertegun, dan menangis. menangisi kepergian antum yang kami rasa sangatlah cepat.
Babah menangis dan tediam hingga beberapa hari..
sampai saat ini Ji, Babah masih menyebut nama antum. saat mengaji, Babah selalu mengingatkan santri untuk selalu mengirim doa kepada antum. sampai juga kan Ji?
Ji, Babah begitu menyayangi antum. antum adalah sahabat terbaiknya.
aku bertanya: adakah orang yang bisa menggantikan Ji Mul dihati Babah?
Babah menjawab dengan pelan, dengan penuh kesedihan: tidak
dan sekarang Ji, kami hanya bisa membalas semua kebaikan antum dengan doa. dengan alqur'an, dengan tahlil, dengan sholawat, dan dengan kenangan yang tak kan terlupa.. fajazakumulloh ahsanal jaza'..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar