Kamis, 02 Desember 2010

Kaifama Tasir Yasir Abna-uk

Waktu itu saya dan teman-teman lagi belajar nahwu sama Baba. pas waktu itu sampai pada pembahasan amil yang menjazemkan dua fiil mudhori’ yang pertama fiil syarat dan yang kedua fiil jawab. kami sampainya pada amil yang berupa “kaifama.”



Dalam penjelasannya, Baba ngasih contoh: “Kaifama tasir, yasir abna-uk.”



Lalu seperti biasanya, kadang Baba suka ngasih sedikit keterangan dari contohnya, waktu itu juga gitu: “kaifama tasir yasir abna-uk, bagaimana kamu berjalan maka berjalan pula anakmu, kalau kamu seorang dokter, maka anak-anakmu akan menjadi dokter, kalau kamu suka ilmu agama, maka anak-anakmu akan suka ilmu agama pula. jadi, dimana kamu berpijak, disitulah anakmu beranjak.”



Dan pada waktu itu juga, saya dan teman-teman Cuma bisa manggut-manggut aja sambil ketawa cekikian, lucu sih kata-katanya Baba. tapi Alhamdulillah dikasih faham sama Alloh, hehe..



Nah, dari keterangan simple itu saya menyadari satu pelajaran kehidupan –alah :D-. kata-kata Baba “dimana kamu berpijak, disitulah anakmu beranjak.” membuat otak saya muter kanan-kiri, :DD



Setelah berhasil menghentikan pikiran saya yang muter-muter itu, saya manggut-manggut lagi: Oh emang kebanyakannya begitu eee...



Riset membuktikan -hehe-, anaknya dokter jadi dokter juga. yang anaknya pedagang pinter matematika? xD dan sekarang contoh terdekat yang saya temukan: para Kiyai pasti membekali anak-anaknya ilmu agama untuk menjadi penerusnya kelak…



Hmm… ternyata toh. tapi yah, saya juga ngerti sih, anaknya beranjak begitu kadang dari dorongan orang tuanya yang pengen anaknya jadi kayak dia, tapi kadang juga dari hati si anak itu sendiri. “aku pengen kayak ortuku. aku bangga.” gitu deh… seperti apa yang saya rasakan saat ini hehe…



Baba dan Ummi berpijak pada ilmu agama, saya jadi termotivasi untuk menjadi seperti Baba dan Ummi yang alim agama itu. dan saya ingin beranjak dari situ. serius ni, saya pengen banget jadi orang yang alim agamanya :D



***

Sekarang… kita tinggal memilih. mau beranjak dari mana dan membuat pijakan untuk anak-anak kita, atau mau berpijak dimana dan membuat anak-anak kita beranjak dari situ. sama aja. tapi…



-menurut saya pribadi-



Kita berpijak dan beranjak dimana saja oke, asal bagaimanapun kita berpijak dan beranjak tetep untuk menggapai cinta dan ridho Alloh dan RasulNya…



Semoga selama berpijak dan beranjak kita selalu mendapatkan cinta dan ridhoNya. amin



Wabillahittaufiq

Tidak ada komentar:

Posting Komentar