Selasa, 04 Januari 2011

Wahai Kekasih..

Senin, 12 Rabi’ al-Awwal (20 april 571 M)

Teringat jelas dibenak kami,
Hari yang istimewa,
Tanggal yang istimewa,
Dan tahun istimewa,
Saat Engkau dilahirkan ke dunia ini,
Dari rahim seorang wanita yang mendapat kemuliaan karenamu..

Alangkah gembira alam raya atas kelahiranmu, wahai Kekasih
Betapa mereka bersuka cita menyambut kedatanganmu..
Bahkan pamanmu Abu Lahab pun memerdakakan budaknya karenamu,
Karena ia sangat bahagia Engkau telah dilahirkan ke dunia..

Dan dari perbuatannya memerdekakan budaknya,
Ia mendapat keringanan siksa neraka dari Allah,
Hanya karena ia berbahagia atas kelahiranmu..
Hanya karena ia berbahagia atas kelahiranmu, wahai Kekasih..

Jika Abu Lahab yang akhirnya memusuhimupun bisa bahagia,
Lantas bagaimana dengan kami?
Kami adalah Ummatmu,
Ummat yang merindukan bertemu denganmu..
Ummat yang telah Engkau didik sejak dalam kandungan ibu kami..

Wahai Kekasih, tak ada modal bagi kami untuk membebaskan diri dari api neraka
Tak ada modal bagi kami untuk memasuki pintu-pintu surga yang telah Engkau buka
Tak ada modal bagi kami untuk dekat denganmu,
Kecuali hanya dengan mencintaimu..

Cinta kepadamu adalah satu-satunya modal kami,
Meskipun cinta kami tak sebesar cintamu kepada kami, Ummatmu, Kekasih..
Tidak, bahkan tak bisa dibandingkan lagi cintamu dan cinta kami..
Cintamu sangat besar, tapi cinta kami tak lebih besar dari biji sawi

Harapan demi harapan pun keluar dari dalam hati,
Hanya dengan modal cinta dan status Ummat..

Wahai Kekasih, dengan modal cinta dan iman kami kepadamu,
Lihatlah, lihatlah kami,
Lihatlah kami yang penuh dosa..
Tariklah tangan kami untuk bisa bersanding denganmu
Untuk bisa mendapat posisi dihatimu..

Wahai Kekasih Allah..
Dihari kelahiranmu ini,
Kami hanya bisa memperingati, kami hanya bisa berbahagia, kami hanya bisa mencintai..
Meskipun belum pernah kami lihat wajahmu yang penuh cahaya..

Dan jauh dilubuk hati,
Kami ingin bertemu denganmu,
Dengan mata kepala kami,
Meskipun hanya dalam mimpi..

Wahai Kekasih Allah..
Perhatikan kami yang penuh dosa ini
Yang dzolim kepadamu, kepadaNya dan kepada diri sendiri..
Syafaatkan kami kelak,
Dihadapan Robbul Izzah yang tiada seorang yang lebih Ia cintai kecuali Engkau..

Maafkanlah kami, sebagai Ummat yang ceroboh,
Begitu banyak pengorbanan darimu,
Tapi tak banyak bahkan sangat sedikit dari kami untaian sholawat yang melantun
Hanya sedikit.. hanya sedikit, wahai Kekasih..
Tapi kami mohon Engkau menerimanya –dan kami tau Engkau pasti menerimanya-
Karena hanya itulah jalan satu-satunya untuk kami,
Mengucapkan Terimakasih dan Memohon Maaf,
Kepadamu, atas segala kesalahan kami..

Shallallah alaika ya Sayyidi ya Rasulallah..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar